Minggu, 29 April 2012

Dimanapun kamu berada, baca ini...

Diposting oleh Popo... The Kite Runner di 19.40

Surat Dari Kolong Meja

Wahai laki-laki,

Yang setidaknya pernah menjadi mantan calon pacarku...
Perlu ku kabarkan padamu betapa hari ini kondisiku sehat-sehat saja. Memang sedikit agak lesu, lelah dan tak tahu harus melakukan apa, tapi secara umum baik-baik saja. Aku barusan tidur di kolong meja. Tidak, tidak membayangkanmu, tapi juga tidak membayangkan siapa-siapa, atau hal lain apapun. Karena aku lesu. Aku hanya ingin tidur. Membuang semua kesibukan, kepenatan dan semua hal yang membuatku mual di dunia ini. Wahai laki-laki mantan calon pacarku, aku tahu kamu sama sekali nggak peduli dengan semua yang kukabarkan padamu. Karena aku kan bukan siapa-siapamu, dan kamupun bukan siapa-siapaku. Hanya laki-laki mantan calon pacarku. 

Tapi apa salahnya mengabarkan hal ini padamu. Aku ingin memngabarkan ini pada siapapun. Apalagi kau, laki-laki mantan calon pacarku. Sebab aku percaya kau masih mengingatku. Yang pernah nyampulin buku bahasa inggris punyamu. Tapi, mengapa kau seolah-olah lupa kan akan kehadiranku? Aku takkan menuntut banyak. Yang kurindukan hanyalah perhatianmu, ha..ha.. tapi jangan percaya dan terkecoh, itu Cuma kalimat iklan produk lampu yang aku kutip. Tentu saja, aku tak membayankan diriku akan sepenting itu untukmu. Walau sebetulnya aku ingin. Tapi kenyataannya apa yang aku inginkan tak pernah terjadi. Makanya kau hanya menjadi mantan calon pacarku. Dan aku perempuan mantan calon pacarmu. 

Andai aku boleh bertanya, sebetulnya aku ingin sekali bertanya. Sebab sampai kini aku tak pernah mengerti mengapa kau tak mau menjadikanku pacarmu. Apakah aku terlalu pendek untukmu? Terlalu gemuk? Terlalu bodoh? Ato terlalu miskin? Mungkin terlalu pendek atau juga terlalu miskin. Tetapi setauku kau bukan tipe laki-laki yang memamndang eksistensi seseorang dari materi. Kaupun bahkan sangat bersahaja. Apa adanya. Kau type laki-laki yang cerdas, rasional, mandiri, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Bahkan cara berpikirmupun sangat moderat. Itu sebabnya aku hampir tak pernah melihat kekuranganmu. Pun seandainya nilai-nilai itu masuk ke wilayah yng sifatnya fisik. Matamu bagus. Rada sipit sih. Hidung satu. Mulut juga satu. Nggak lebih. Dan wajahmu oval seperti telur ayam kampung. 

Salahkah bila aku mencintaimu? Walau kau sendiri, seperti yang semua orang tau, tak pernah menggubrisku sedikitpun. Tapi itu tak penting buatku. Terpenting aku bisa mencintaimu. Itu membuatku bahagia. Membayangkanmu, mengenangmu, mengingatmu kala tersenyum, membuatku kuat. Bersemangat. Menghadapi segala rintangan, segala tantangan dan mengalahkannya. Cinta, tentu saja dlam pandangan orang banyak, membuat kuat. Sekalipun cinta itu adalah cinta yang tak terbalas. 

Seperti hari ini, aku terpuruk di kolong meja. Sambil berusaha menepis segala kelesuanku. Syukur aku bisa menulis puisi dan mempersembahkannya padamu sebagai laki-laki mantan calon pacarku. Tapi dimanakah kini dirimu? Hingga aku cari kau ke langit, ku hanya dengar nyanyian burung. Ku cari kau ke laut, ku hanya temukan ikan-ikan. Kucoba mencarimu ke hutan, ku hanya dengar auman sang raja rimba. Jadi sebenarnya dimana kau berada? Mengapa aku begitu merindukan dan mencintaimu? Apa itu salah.....???
           
ditulis saat SMP...

0 komentar:

Posting Komentar

 

Popo.. The Kite Runner Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea