Kamis, 24 Mei 2012

Secret Admirer

Diposting oleh Popo... The Kite Runner di 16.32 0 komentar


Apa yang membuat seseorang menjadi seorang secret admirer? Kenapa dia –yang sedang berjatuh cinta- nggak bilang aja ke orang yang disukainya dan urusan kelar. Tapi masalah cinta nggak segampang membalikkan telapak tangan, cinta, dimana-mana nggak pernah menjadi gampang, kecuali di sinetron, ada cowok nabrak cewek, bukannya ditolongin, malah pandang-pandangan, jatuh cinta lalu nikah. Kalo emang semudah itu nggak akan ada makhluk bernama jomblo di dunia ini. Dan gue, mungkin udah kawin cerai ratusan kali. Tapi dunia bukan sinetron, it’s a real world man, yang lo hadapin itu kenyataan bukan kamera atau arahan sutradara.

Pada akhirnya, karena tidak merasa cukup mampu untuk menghadapi orang-orang yang mereka sukai, mereka –yang sedang berjatuh cinta- hanya bisa memandang orang yang mereka sukai dari balik punggung mereka. Hal ini menjadi hal yang menyulitkan buat para secret admirer, mengagumi itu tidak mudah. Seperti yang semua orang tau, mencintai butuh perjuangan dan keberanian. Mereka memenuhi catatan dan buku-buku mereka dengan nama orang yang mereka kagumi. Menyebutka nama orang yang mereka sukai dimanapun dan kapanpun, dan membayangkan wajahnya sesering apapun.  
Secret admirer bisa disebut juga sebagai seseorang yang jatuh cinta sendirian. mereka mencintai, mengagumi tanpa mendapat balasan dari yang mereka cintai. Menjadi secret admirer nggak pernah mudah. Menahan perasaan sangat menjadi beban paling berat seorang secret admirer. Tapi menjadi seorang secret admirer memberi kesempatan untuk mengetahui lebih banyak tentang orang yang mereka kagumi. Mereka akan tahu apa yang menjadi kesukaan orang yang mereka sukai, apa yang ditakuti, bahkan jadwal mereka, para secret admirer itu tahu, karena hanya hal itulah yang bisa mereka lakukan. Mencari tahu, dan itu membuat para secret admirer bahagia. Yang namanya mencintai diam-diam, apapun tindakan kecilnya bakal berarti buat para secret admirer. Bakal terkenang, sampe susah tidur gara-gara kepikiran setiap malam. Ini dia yang bisa bikin secret admirer senyum-senyum sendiri.

Nggak perlu malu buat lo-lo yang jadi secret admirer. Ternyata, mencintai diam-diam bisa dinikmati. Nggak harus nangis-nangisan tiap malem karena besarnya cinta yang tak kunjung tertampung dan tersampaikan. Karena dengan menjadi seorang secret admirer kita bisa menjadi seseorang yang kreatif dan menciptakan karya. Dengan cinta yang terpendam, seorang secret admirer pasti akan butuh penyalur. Karena rasa cinta itu nggak bisa disalurkan kepada orang yang bersangkutan, makanya bisa disalurkan ke yang lain, ke kucing ato kambing misalnya, eh bukan deng, jadi misalnya bisa disalurkan menjadi karya. Mereka akan bisa bikin puisi, bikin postingan blog, kerajinan tangan, lagu, foto, bahkan film yang mengekspresikan rasa cinta merea yang terpendam itu.
Selain itu, mencintai diam-diam berarti siap menerima risiko apa saja, termasuk cinta yang nggak berbalas. Mencintai diam-diam berarti belum mendapatkan jawaban apa yang para secret admirer rasa. Dengan tetap memendam cinta, itu bisa membuktikan kalo cinta yang mereka punya itu tulus dan nggak ngarepin balesan. Tapi sukur-sukur kalo dibales.
Jaman sekarang banyak orang yang mudah ke lain hati. Mencintai diam-diam bisa jadi bukti kesetiaan kamu. Belum jadi pacar aja kamu udah setia cinta sama dia, walau dalam hati, apalagi udah jadi pacar nanti.
Ternyata, mencintai diam-diam itu indah banget yaa. 

*lanjut senyum-senyum sendiri.

popo. 

Selasa, 08 Mei 2012

Marvel: The Avengers

Diposting oleh Popo... The Kite Runner di 20.38 0 komentar



Udah pada nonton The Avengers, belum? Sebelum nonton, ada beberapa info yang perlu loe semua ketahui. Meski gue bukan salah satu anggota dari Avengers,  nih gue bagi-bagi info menarik dari The Avenger. Apa aja sih? Simak ya, kalo nggak, Hulk bisa ngamuk ntar... :p


Avengers itu sebuah kelompok yang dibentuk S.H.I.E.L.D. (Supreme Headquarters International Espionage Law-enforcement Division, kemudian pada 1991 diganti jadi Strategic Hazard Intervention Espionage Logistics Directorate) yang diketuai Nick Fury untuk mengamankan dunia dari segala ancaman. Jadi, Nick Fury ini punya dua tentara andalan, yaitu Black Widow (sempat muncul di film Iron Man 2) dan Hawkeye (sempat muncul di film Thor).


Nick Fury bersama S.H.I.E.L.D. merekrut jagoan-jagoan, di antaranya Iron Man, Hulk, Thor, dan Captain America untuk membentuk Avengers. Avengers disiapkan untuk terlibat dalam pertarungan yang nggak mungkin dimenangkan manusia. NYUNYU akan ngasih sedikit profil jagoan-jagoan dari The Avengers.


Disebut juga The First Avenger, karena pahlawan pertama dari Avengers, sejak Perang Dunia II. Tentara andalan dari Perang Dunia II yang tadinya merupakan tentara pecundang yang jadi kelinci percobaan penelitian penambah kekuatan, selain berbadan kuat, juga dibekali perisai keras buatan Howard Starks (ayah Tony Starks atau Iron Man). Di Film Avengers, Captain America akan menggunakan kostum baru.


Iron Man







Keturunan langsung dari ahli pembuat senjata Howard Starks, Tony Starks, meneruskan perjuangan ayahnya membuat inovasi senjata canggih. Tony menciptakan baju perang dengan senjata paling mutakhir-yang kemudian dia gunakan sendiri- dan menjadi Iron Man. Menariknya, Iron Man sempat diragukan tim penilai dari S.H.I.E.L.D., Black Widow yang menyamar jadi rekan kerja Tony untuk tidak memasukkan Iron Man ke Avengers karena atitutnya yang menyebalkan.


Hulk




Bruce Banner yang terkena radiasi sinar gamma menjadi tak terkendali ketika dia marah. Siapapun yang membuat dia marah akan dihancurkannya. Uniknya, Bruce tidak sadar sepenuhnya ketika dia menjadi Hulk.


Thor




Penerus tahta kerjaan Asgard dari Odin ini awalnya seorang yang angkuh dan emosional. Namun ancaman makhluk-makhluk dari Jotunheim telah membuatnya sadar. Thor jatuh cinta pada wanita bumi, mungkin itu yang menjadi alasannya membantu bumi dan masuk Avengers. Palu yang menjadi andalannya adalah senjata untuk memanggil petir. Thor punya saudara angkat bernama Loki yang akan menjadi tokoh antagonis dalam film The Avengers.
Fakta menarik lainnya, jagoan-jagoan Avengers ini punya film masing-masing dan film-film tersebut saling berhubungan. Misal dalam film Hulk ada scene memperlihatkan baju Iron Man, dalam film Iron Man diperlihatkan scene ada perisai Captain America dan ditemukannya palu milik Thor.

So, menarik banget kalo loe udah tau info di atas, loe sudah dapet benang merah awalnya seperti apa. Film ini patut ditunggu karena akan banyak aksi di sana. Sekarang yang jadi masalah tinggal ngajak nonton siapa? Kalo punya pacar sih enak, kalo yang jomblo gimana dong? Yang jomblo boleh ngajak gue, siap menerima gratisan... :p

popo

*the next Avenger*

Senin, 07 Mei 2012

A Memory

Diposting oleh Popo... The Kite Runner di 19.25 1 komentar

Pertemuan pertama dengan Ringga Ardiwilaga.

Di semester lima gue kuliah, gue jatuh cinta. Dan orang yang nggak sengaja gue jatuh cintai bernama Ringga Ardiwilaga. Pertemuan gue dengan Ringga biasa aja, sangat biasa malah. Saat itu gue menghadiri undangan dari universitas dia. Taulah, gue ini aktivis, tapi kok kesannya malah kayaknya mahasiswa yang demen demo gitu ya? Mahasiswa dengan jam terbang tinggi, lebih keren. Saat itu entah kenapa gue ngotot banget pengen dateng. Mpe semua otot gue keluar-keluar saking pengennya dateng, Ade ray aja kalah ama otot gue (ga nyambung ya?).

Gue sama salah satu temen gue dateng ke sana. Kampusnya jauh banget dari kampus gue. Kita berangkat pagi-pagi buta, membawa semua barang dagangan kita dan siap menggelar lapak – ini mo ngapain sih sebenernya?- sampai di sana, semua masih biasa aja, acara berlangsung biasa, fyi acaranya tuh pelantikan pengurus baru ama seminar gitu, terus abis itu tamu undangan ngumpul. Kita berkumpul dan membentuk suatu aliansi penyembah terong, eh nggak deng.

Kita dikumpulin di salah satu ruangan, dan di sanalah Ringga, tinggi dan terlalu tinggi menurut gue. Biasa banget. Gue nggak merhatiin dia, gue malah memperhatikan temen dia yang menurut gue lebih ganteng dari dia. Dia menjelaskan topic hari itu dan gue tidur berbantal kamus besar. Saat itu gue nggak memperhatikan dia, gue malah ngeliatin seorang cowok dari kampus lain. Gue bahkan nggak ngerti si Ringga ini ngomong apa (seingat gue, dia ngomong pake bahasa manusia, kenapa gue yang nggak ngerti ya?)

Setelah itu pertemuan pun berakhir, dengan keputusan pertemuan kampus itu berikutnya diadain di kampus gue. Gue pulang dengan badan remuk, besoknya gue sakit. Gue juga heran kenapa gue bisa gitu? Gue diapain??? 

*duduk dipinggir tempat tidur sambil kepala nunduk*

Setelah pertemuan itu, gue nggak pernah ketemu Ringga, dan gue sama sekali nggak kepikiran dia. Cuma sesekali sms dan komen-komenan di Facebook, setelah itu ya gitu aja. Gue sibuk sama diri gue.

Pertemuan Kedua dengan Ringga Ardiwilaga.

Saat itu gue sedang deket sama salah seorang temen gue. Dan gue sama sekali nggak mikir gue bakal deket sama Ringga. Saat itu, intensitas sms gue ke Ringga meningkat drastis dan tibalah saat pertemuan kedua gue sama dia. Saat itu gue nginep di kosan Ara, dan gue sama sekali nggak nyangka kalo gue bakalan ketemu dia di sana. Dia ngotot banget pengen ketemu sama gue. Saat itu sebenernya gue pengen nolak, tapi nggak tau kenapa gue mengiyakan semua permintaan dia. Dan akhirnya gue ketemu sama dia. Setelah proses yang panjang, gue ngobrol sama dia. Dan nggak ada hal aneh saat itu. Saat itu kita mabok aer putih. Keren kan. Gue inget pas itu hampir maghrib dan entah kenapa kita bisa ngobrol banyak banget.

Pertemuan-pertemuan Berikutnya dengan Ringga Ardiwilaga.

Dia nganter gue ke kantor Suara Merdeka. Kita makan bareng. Dia jumatan di masjid kampus gue. Gue tidur nungguin dia. Dan setelah itu, gue pulang ke rumah dan nggak mikirin dia.

aku maunya pacaran sama kamu

Tiba-tiba Ringga sms gue kayak gitu. Dan entah kenapa gue mengiyakan. Dan mulai saat itu gue dan Ringga pacaran.

Gue nggak pernah mengenal Ringga. Yang gue tau, Ringga baik, dan dia melengkapi gue. Dia emang nggak 
selalu ada kalo gue pengen dia ada. Tapi dia membuat gue merasa lengkap, entah apa penyebabnya. Kita jarang jalan bareng. Selama kita pacaran, pergi bareng tu bisa diitung. Paling Cuma jalan, makan, ke pantai, udah sisanya Cuma ngobrol di teras kosan gue. Dulu gue mo dimana aja asal sama dia gue seneng banget.

Gue inget pertama kali kita jalan, dia entah sengaja entah nggak ngambil jalan pulang yang jauh banget, muter ampe nggak tau itu nyampe mana. Tapi entah kenpa waktu itu gue sama sekali nggak keberatan, gue malah ngerasa seneng. Semua terasa indah, walau gue jarang banget ketemu sama dia, tapi ngebayangin dia udah bikin gue ngerasa nyaman dan paling enggak mengingatkan gue kalo gue memiliki dia.

kita temenan aja ya?”

Tiba-tiba semua terasa aneh. Gue cuma bisa nangis. Gue bahagia banget. Gue ngerasa lengkap. Dan tiba-tiba satu kalimat bisa membuat semuanya berubah. Dua bulan, bahkan bertengkarpun belum sempat, semua harus berakhir begitu aja. Dan lagi-lagi semua keinginan dia. Dan sekali lagi gue mengiyakan. Gue ngak bisa menolak dan memberikan alasan, gue mengiyakan semua perkataan dia, dan gue menangis. Gue menangis. Menangis bukan karena apa-apa, tapi gue menangis karena gue emang harus menangis. Gue sampai sekarang masih bertanya, apakah pantas semua air mata yang udah gue tumpahin itu?

Gue inget kata-kata dose gue, easy come easy go, apakah itu berlaku juga buat gue? dulu gue mikir seperti itu, dan sekarang gue dapet jawabannya, dan hal itu berlaku buat gue. Entah kenapa bisa secepat itu, dan entah kenapa hingga sekarang perasaan itu masih ada. 

Berminggu-minggu gue menangis. Berminggu-minggu gue tenggelam dalam kesedihan. Gue nggak ngerti, gue bener-bener nggak ngerti. Apa maksud dari semua ini. Kenapa dengan mudahnya menghempaskan kebahagiaan orang lain? Karena menyembuhkan sebuah luka, tidaklah semudah menorehkannya. Ringga membuat gue tersadar, kalo gue bener-bener menyayagi dia, bahkan sampai saat ini gue menuliskan semua ini, gue masih menyayangi dia.

Gue udah mencoba berbagai cara buat ngelupain dia, tapi bahkan gue udah nggak bisa mengingat apapun, gue akan tetap mengingat dia. Bahkan sampai dia udah nggak peduli sama gue, gue masih peduli sama dia, bahkan saat dia udah nggak pernah mengingat gue, gue masih terus meningat dia. Gue masih belum mengerti maksud dibalik semua kisah ini, namun dengan sebuah kisah Ringga ini, gue belajar banyak hal, hal-hal yang menbawa gue pada kedewasaan, mengajarkan gue segala pelajran hidup, dan mengajarkan gue cara bertahan dari sebuah keterpurukan. Ringga Ardiwilaga akan terus menjadi pertemuan pertama dan pertemuan-pertemuan selanjutnya, entah dalam kehidupan nyata, atau hanya dalam khayalan gue belaka.

popo.

*mengenang seorang Ringga*

 

Popo.. The Kite Runner Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea