Senin, 03 Desember 2012

Balada Sesuju Super Junior

Diposting oleh Popo... The Kite Runner di 09.10 0 komentar

Itu cowok-cowok ngapain sih sebenernya??? Nyanyi sambil joget-joget rame-rame gitu?? Mereka lagi ritual tarian pemanggil hujan ato gimana? Nggak cuma 3-4 orang, tapi 13 orang!!!!
13 orang!!!

*zoom in* *zoom out*

#musikhoror

Ngapain 13 orang joget rame-rame gerak-gerak kayak tomcate di satu panggung?? Nggak jebol apa tuh panggung??

Itu pertama kali gue liat Super Junior. Gue najis abis dulu liat SuJu. Uda cowoknya cantik-cantik, gayanya lebay abis, melambai ngalahin cewek, mukanya juga kadang maksa nggak sesuai sama keadaan, lagunya juga kayak lagu marching band, haisshhh, nggak ada  bagus-bagusnya pokoknya.

Awalnya lagi, semua orang pada ngeributin SuJu. Pada teriak-teriak Siwon Siwon, di twitter, di facebook, di angkot, di tukang gorengan, semua bahas Suju. Dalam hati gue, Suju ni apa sih? Siapa Siwon? Apa ada hubungannya sama tahu ato penyedap rasa? Apa? Gue nggak ngerti? Kalo korea gue cuma tahu Lee Young Jay sama Han ji Eun doang, gue nggak tau siapa Suju, kenapa mereka joget rame-rame, kenapa mereka bertiga belas? Gue nggak tau. Sampai akhirnya gue liat foto mereka, dan bertigabelas, dan gue masih nggak ngerti. Gue kira waktu itu, mereka adalah peserta take me out. Apa urusannya sama gue???          

Gue punya video mereka, dan gue sesekali nonton video mereka, masih aja gue tetep heran, kenapa ada grup dengan anggota sebanyak itu? Apa dulu mereka sekelas trus mereka pengangguran dan akhirnya ngebentuk grup vocal abal-abal yang kemudian ada produser khilaf ayang akhirnya mengorbitkan mereka? Dan karena mereka (sangat) tampan, mereka bisa mengambil hati tiap gadis yang ada di muka bumi ini? Mereka itu orang korea, jelas aja mereka ganteng dan penuh pesona, coba mereka adalah orang Kongo, apa iya mereka jadi seterkenal sekarang???

Tapi pada akhirnya, gatau kenapa kok gue jadi suka ya? Apa ini karma karena gue sangat membenci mereka dan akhirnya gue jadi suka sama mereka? Gue gatau kapan tepatnya, tapi yang pasti sejak saat itu gue jatuh cinta sama Suju. Gue suka karena apa yang gue pikir tentang mereka itu salah. Mereka emang (nggak) modal tampang doang sih, mereka bener-bener berbakat. Gue pernah nyoba, nyanyi sambil joget-joget kayak tomcate gitu, dan gue jamin kalo kalian nggak berbakat, abis selesai satu lagu pasti bakalan pingsan. Nyanyi sambil joget itu nggak gampang men. Harus ada teknik dan latihan yang lama. Nanyi aja uda ngabisin tenaga, apalagi sambil joget-joget jingkrak-jingkrak gitu. Kebayang kan gimana capeknya??? Apalagi buat orang dengan kualitas suara yang jauh dibawah standar fatwa dunia permusikan, nyanyi sambil joget akan jadi neraka buat gue.

*cek suara*
Doooo….
*bumi gonjang ganjing*
*gue koma dua minggu*

Gue ssemakin suka sama Suju sejak gue ikut cover dance competition di kampus gue. Pas waktu itu gue sama temen-temen cover Mr. Simple nya Suju, mulai saat itulah gue download semua videonya Suju, foto-fotonya, dan baca-baca infonya Suju. Semua orang taulah ya siapa Suju, bahkan anak kecil aja tau. Gue pernah nanya sama sepupu gue, waktu itu dia masih kelas 2 SD, dan dia alay, gue Tanya sama dia,

“dek, kamu tau Suju nggak?”
“yang dari sapi itu ya kak?” *polos*
“bukan dek bukan! Itu susu!!”
 *ambil tali*
*siap-siap gantung diri*
“itu lho dek yang dari penyanyi banyak orang itu lho”
“oh itu, yang abang-abang yang nyanyinya sorry sorry nekek nekek itu ya kak?”
*ambil nari sorry sorry*
“nah itu dek, kok kamu tau?”
“iyalah kak, aku kan gahul abis”
*dan dia pergi sambil tetep nari sorry sorry*
Gue bengong
*mati*
Tuh kan, anak kecil aja tau.

Nih ya buat kalian yang sampe sekarang masih penasaran sama si Suju ini, gue bagi deh infonya, gue wawancara langsung leadernya lho, itu si Leeteuk, kita wawancara via Skype, soalnya dia ge wamil dan waktunya terbatas.
Here the result…

Kata Leeteuk, Super Junior (Suju atau SJ) adalah boyband asal Korea Selatan yang dibentuk oleh SM Entertainment sejak tahun 2005. Super Junior awalnya memiliki 13 personil, yaitu dia sendiri Leeteuk (Park Jung Soo), Han Geng, Heechul (Kim Heechul), Yesung (Kim Jung Woon),  Kangin(Kim Young Woon), Shindong (Shin Dong Hee), Sungmin (Lee Sung Min),  Eunhyuk (Lee Hyuk Jae), Donghae (Lee Donghae), Siwon (Choi Siwon), Ryeowook (Kim Ryeo Wook), Kibum (Kim Kibum), dan Kyuhyun (Cho Kyu Hyun).

Namun dalam perjalanan karirnya, saat ini Suju cuma nyisain 9 personil aktif. Yang lainnya lagi pada nyari kitab suci ke barat (jadi sebenernya Biksu Tong itu anggotanya Suju toh?).
*plak*
*ditampar elf*

Nggak deng, Yang sebenernya itu Han Geng resmi mengundurkan diri setelah memiliki kasus dengan SM Entertainment, kalo Kibum lebih aktif di bidang akting. Dia sendiri (Leeteuk) dan Heechul saat ini tengah menempuh wajib militer. Inget ya, ini wawancara sama Leeteuk lho.

Soal masa training yang dialami setiap personil Suju beda satu sama lain. Beda karena mereka dilahirkan dari audisi yang beda pula, jadi mereka semua ini bukan sodara kandung, moga aja mereka bukan anak yang tertukar ya. (jadi inget sinetron fenomenal *sensor*). Mayoritas personil ditemukan melalui audisi SM. Saat itu SM lagi jalan-jalan ke toko barang antik, di bagian guci-guci nemu deh anggota Suju ini. Ternyata waktu itu mereka lagi maen petak umpet. Hanya Kyuhyun yang masuk paling akhir dan tidak menjalani masa training. Ketinggalan kereta soalnya dia, jadi ya datengnya paling akhir pake kereta berikutnya.

Suju debut tahun 2005, kalo gue debut-debutan di jalan, itu ngebut woy, oh udah ganti to? Ya maap. Fokus fokus,  Mereka merilis album "SuperJunior05" (2005). Pertamanya sih boyband ini juga dikasih nama SuperJunior05, sama kayak album pertamanya. Tapi sejak masuknya anggota baru di tahun 2006, Kyuhyun, SuperJunior05 syukuran bubur merah putih dan ganti nama jadi Super Junior. Sampe sekarang ini.

Setelah Kyuhyun gabung dan jadi Megazord, (ini boyband apa Power Rangers sih??) Suju merilis single berjudul "U" (2006). Single "U" bikin masyarakat di seluruh dunia tersepona dan akhirnya lahirlah sebuah fansclub yang namanya ELF (Everlasting Friends).

Tahun 2007, sempet ada kecelakaan yang menggemparkan para penggemar Suju, mobil yang ditumpangi Leeteuk, Eunhyuk, Kangin, sama Kyuhyun terguling di jalan. Ada-ada aja sih, pasti dia liat Sule trus bilang wow sambil koprol, makanya guling-guling di jalan. Maap bercandan doang. Korban terparah Kyuhyun yang sampai sekitar 3 bulan tinggal di rumah sakit. Tetapi beberapa saat kemudian seua membaik dan kembali seperti biasa. Pas cerita ini Leeteuk nangis lho. *pukpuk*

Sampai saat ini Suju sudah merilis enam album studio, yaitu "SuperJunior05" (2005), "Don't Don" (2007), "Sorry Sorry" (2009), "Bonamana" (2010), "Mr. Simple" (2011), dan Sexy, Free, and Single (2012). Nah, gara-gara keenam album tersebut, banyak nyamuk di rumahku, eh buka deng, maksudnya Suju dinyatakan sebagai boyband yang memiliki nama terbesar di Asia dan sudah kenyang menyabet berbagai penghargaan, baik di Korea maupun Asia. Dan berita terbaru, mereka memenangkan tiga kategori di MAMA 2012, Best Global Group, Album of the Year ama Line Award.

Selamat, selamat
*kembang api muncrat-muncrat di udara*
*semua anggota Suju berpelukan*
#backsound: We Are the Champion

Suju memiliki beberapa sub-grup yang juga eksis di jagad musik Korea, nggak puas apa ya satu grup uda banyak gitu, masih aja buka cabang, uda semacam bisnis waralaba aja. Tapi nggak papa lah, nggak eksis nggak asik. Sub-grup itu ada Super Junior-T, Super Junior K.R.Y dan Super Junior-M (Super Junior-M). Super Junior-T dibentuk tahun 2008 dan punya enam personil yang merupakan personil tertua Suju. Fyi, anggota Suju emang udah pada lanjut usia.
*bagiin tongkat*

Super Junior K.R.Y, yang beranggotakan Kyuhyun, Ryeowook dan Yesung, adalah sub-grup yang dibentuk berdasarkan karakter vokal terkuat di tubuh Suju. Mereka kenalan sama publik tahun 2006. Sedangkan Super Junior-M dibentuk buat mamanuhi tuntutan pasar musik Cina dan terdiri dari personil gabungan dari Korea (Kyuhyun, Siwon, Donghae, Eunhyuk, Sungmin, Ryeowook) dan Cina (Henry Lau dan Zhou Mi). Super Junior-M kenalan ke media pada 2008. 

Di industri hiburan Korea Selatan, Suju dikenal sebagai rajanya variety show dan iklan. Berbagai macam judul reality show yang pernah mengundang Suju untuk tampil di acara mereka. Masing-masing personilnya juga aktif membintangi serial dan film. Belum lagi puluhan iklan yang mereka bintangi, mulai dari parfum, elektronik, makanan, minuman, kosmetik, fashion hingga otomotif. Walah, kagak ada puas-puasnya, diborong aja semuanya.
*ngelirik rekening mereka*

Sepanjang karirnya, Suju telah menggelar tur konser populer mereka, "Super Show". "Super Show 1" atau "The 1st ASIA TOUR, Super Show" digelar tahun 2008-2009, setelah itu dilanjutkan dengan menggelar "Super Show 2" (2009-2010), "Super Show 3" (2010-2011), serta "The WORLD TOUR, Super Show 4" (2011-2012) yang barusan aja kemaren menghebohkan Jakarta dengan konser 3 harinya.

Tuh kan, kurang apa coba? Ganteng iya, bisa nyanyi iya, bisa nari iya, bintang iklan iya, bintang film iya, bintang reality show iya, bintang kecil di langit yang biru, bukaaann. Wajar aja penggemarnya di seluruh dunia, bahkan ada yang fanatik banget. Kalo gue sih suka yang biasa-biasa aja, ya suka aja. Suka mereka yang masih muda tapi karyanya udah kemana-mana, yang bener-bener bisa menjadikan potensi sebagai hal yang positif.

Gue emang pernah salah nilai mereka dari luarnya aja, dan sekarang gue jadi heboh kalo soal Suju. Tapi gue sendiri bukan ELF seperti para penggemar Suju lainnya, gue hanya suka sama mereka dan ya suka aja. Nggak sampe yang segitunya juga. Gue paling suka sama Kyuhyun, mengingatkan sama seseorang di sana, di suatu tempat, di suatu rumah sakit. Ya mau apapun itu, selera orang beda-beda, kita harus saling menghargai privasi tiap orang. Kenapa jadi nggak nyambung gini ya?? Hhhee..

Oke semoga tulisan ini bermanfaat, sampe jumpa di tulisan-tulisan berikutnya. Nih yang lum tau muka-muka personilnya Suju, gue kasih liat fotonya.

*lempar poster Suju*
Super Junior Sorry Sorry

tuh kanbanyak bener aggotanya, maen bola juga sisa tuh.. hohoh

okesip, see you on the next tulisan ya... 

popo

*ngedance Mr. Simple*

Festival Mata Air 5, Festival Kehidupan

Diposting oleh Popo... The Kite Runner di 06.25 0 komentar
Yay Yatta…. Akhirnya bisa nonton Festival Mata Air juga… Setelah yang ke 5 baru bisa nonton…
*terharu*
*dadah-dadah ala Miss Universe*
Padahal ya warga Salatiga, tapi…. Hohoho. Katanya pas hari Sabtu sih ada J-Flow, tapi gue nonton yang semalem, lumayan bisa liat Aman Perkusi, keren banget!!! Sebenernya masih banyak banget pengisi acara di Festival Mata Air ini, ada Kunokini, ada Sound Rebel, apa lagi ya??  Namanya aja gue nggak tau, ya pokoknya banyak lah yang ngisi acara kemaren. (ni gue yang katro apa gimana sih???)
Oiya, FYI, Festival Mata Air itu festival yang diadain tahunan sama komunitas TUK Salatiga sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Kalo menurut gue sih sebenernya Salatiga nggak kotor-kotor amat, bersih malah, tapi tetep aja namanya orang kan bisa lupa juga, bisa kadang khilaf bikin lingkungan jadi rusak, jadi Festival Mata Air ini mengingatkan dan menghimbau warga kota untuk selalu mengajaga dan mencintai lingkunngkan kota Salatiga biar tetep sesuai sama tagline kotanya, “Salatiga Kota Hatti Beriman”, “Sehat Indah Bersih dan Iman”. Horeeeeee…!!!!!!
*tepuk tangan*
FMA kali ini adalah yang kelima diadain di Salatiga. FMA yang pertama diadain tahun 2007 yang lalu di Kalitaman. Acara ini diadakan oleh komunitas TUK (Tanam untuk Kehidupan)  yang memang bergerak di bidang lingkungan. Lalu mulai saat itulah FMA diadaain tiap tahunnya. Dalam festival ini biasanya ada lomba foto bertemakan lingkungan di Salatiga, lomba melukis antar anak sekolah, ada pameran produk kreatif, ada stand LSM bidang lingkungan, dan pastinya ada panggung hiburan. Ada satu yang nggak pernah ketinggalan dalam festival ini yaitu tanam pohon. Sejak tahun 2007, warga udah melakukan penanaman sekitar  40.000 ribu jenis tamanan. 90 persen tanaman itu hidup dengan baik. Mulai dari cemara gunung, puspa, akasia dekoren, preh, bringin, dadap, kina,dan manisjangan. Seandainya aja ada pohon emas, gue pasti ikut nginves.
*ada lambang dolar di mata*
Kegiatan tanam pohon ini menjadi kontribusi untuk bisa myelamatkan lingkungan dan menjaga lingkungan agar tetap hijau. Dan juga biasanya diundang artis-artis Ibu Kota yang turut memeriahkan festival ini.
FMA 5 diadain di Terminal Bis Lama di Soka. Festival ini mengusung tema Revolusi Untuk Lingkungan. Kegiatan ini menjadi ajang kampanye TUK melalui aksi tanam pohon, penggunaan daur ulang sampah, konser musik dan kesenian budaya lokal dengan mengusung tema besar konservasi mata air dan revolusi lingkungan. Diadain disini bukannya tanpa alasan. Terminal Bis Lama ini udah hampir sepuluh tahun nggak digunain dan akhirnya dijadiin tempat pembuangan sampah illegal oleh warga sekitar. Banyak banget sampah yang numpuk di sini, udah kayak cucian seminggu. Makanya diadain FMA disitu biar tempat itu ada manfaatnya juga. Sempet ada wacana kalo tempat itu mau diberdayakan, tapi kenyataannya sampai sekarang masih aja terlantar dan nggak kepakai, malah akhirnya dipake buat tempat sampah sama warga sekitar. Semoga pihak yang dulu pernah membuat wacana itu baca blog gue da akhirnya teringat kalo beliau pernah membuat janji untuk memberdayakan tempat itu. Yah biasalah ya, kalo udah factor “u” emang susah. Makanya kalo mau putus, ntar kalo udah tua aja, biar cepet move on nya, kekeke (hiah bahas ini juga)
*dhezig*
Rangakaian acara FMA 5 ini uda dilaksanaik seminggu sebelum peuncak acara. Mulai dari taam pohon di Desa Tajuk, Getasan, lomba menggambar antar sekolah dan puncak acara pada hari Sabtu-Minggu tanggal 1-2 Desember 2012. Acara ini cukup mendapat sambutan baik dari warga salatiga. Beberapa penonton yang datang juga dari luar kota, bahkan luar negeri. Sempet ngeliat bule-bule pada sliweran di sana sini sih, cuma tu bule-bule kenapa bentuknya pada aneh begitu ya?? Tapi itu artinya acara itu mendapat sambutan yang baik dari berbagai kalangan. “Selamat selamat, kamu pantes dapet Pop Mie!!!”
*tiba-tiba ada Pop mie raksasa*
*muncul kertas warna-warni di udara*
* paitia makan Pop Mie semua*
Jadi itulah pemirsa sekilas soal Festival Mata Air, jadi buat temen-temen yang masih peduli sama lingkungan dan masih sayang sama bumi yang mulai menua ini, bisa nih FMA dijadiin salah satu agenda buat didatengi tiap tahunnya. Walaupun mungkin kita nggak bisa berkontribusi lebih buat lingkungan, tapi dengan dateng ke acara ini kita bisa mengingat betapa udah rusaknya lingkungan kita dan kita bisa memutuskan tindakan terbaik kita untuk menyelamatkan lingkungan. Jangan harapkan alam bersahabat dengan kita, tapi mari kita mulai membangun persahabatan yang baik dengan alam.
Yes! Save The Earth, Go Green!

Popo
Bersiap Nanem Pohon (emas)









Kamis, 08 November 2012

From Angry Bird To Happiness

Diposting oleh Popo... The Kite Runner di 00.49 0 komentar

Finding the Meaning with Selling


Hey, I don’t have any skill to sell, that’s right I have no talent for it. But for my friend, I finally try to sell something. Yup, my friend, Ifan Rikhza Auladi, wanted to go to London. Okay, London isn’t next to Kaligawe, and it isn’t just taking a bus and pays 3000 rupiahs for it. If it is only you are the son of president you will only take few seconds to touch down London. But Ifan, he is just my friend, not the son of president, so it will take forever to get there. In short, London is far and expensive.
Why it takes forever? It is not about how long you will stay in the plane, but the more, it is all about how you get there. London is about 15 hours from Indonesia, you even can get to know all the passengers, and you have 15 hours! And we all know for sure, 15 hours isn’t paying 3000 rupiahs, you have to give your all to pay 15 hours. Except you are the son of president, you shouldn’t.
By the way, why is ifan going to London for? I don’t think he will go to Buckingham Palace and ask Prince Harry’s signature, for what? Okay, he is the one of participant of (I think I forget, wait a minute, I don’t forget it, but I don’t know :P) wait, I ask someone who knows about it…. Okay, I found it; the event is “Indonesian Scholars International Convention, held in London 9-11 November.  So he becomes the only one representative from private university in Indonesia. Proud of him.
Because he had to pay the plane ticket by himself so he tried hard to collect money as many as possible to buy plane ticket. In the middle of finding fund for his flight, he decided to sell dolls, Angry Birds doll. I didn’t know why it should Angry Bird, but in the end, it was a good decision. And here we are Angry Bird doll trader.
Selling is something isn’t easy for me. As I said before, I have no talent for it. But by helping him, it also helping me to learn to sell. And as I imagined, it was not easy at all. You had to offer people to buy the dolls, convince that the dolls are worth to buy. When someone finally buy it, something cheering was roaring in my heart (I am not exaggerating, but it’s true), but when after offering and telling them that this was a good dolls and they don’t buy the dolls, it felt like I wanted to eat those people. Hello, you didn’t know what it felt like selling something and nobody buy it?? Fine go with your life! Oh sorry, I just remember something isn’t very good in selling the dolls that day.
Selling dolls are always fun. There are many experiences. I remember that day; it was Saturday night, September 22th, 2012, that was one of unforgettable experience during selling the dolls. We gathered in front of Undip Peleburan and we spread in Pahlawan Street and SimpangLima roundabout. Zidnil and I were walking around Pahlawan Street but we sold nothing, maybe not we, but me. I didn’t sell anything.  I couldn’t kill my ego and my pride. I was still shy to do that. We just walked until reach Simpang Lima roundabout and we sat and I danced. While we were waiting the others, just as usual I were going crazy, dance in the centre of Simpang Lima roundabout.
After that, we went back to our meeting point and we had dinner, oh no, we had our supper, because it was already 11! We ate and talked each other and sang and we kid to each other. I was really missing that. It was raining heavily outside and we waited until it stopped. We went home at 1. Wow.
Next day we sold the dolls in campus. I woke up really late in the afternoon. The night before, I couldn’t sleep and I slept almost 5! Zidnil and I went to campus at noon, in that time, there was an event which Dahlan Iskan and Marcel became the guest star. We walked around the venue and we sold it in very big group. There were so many of us, tried hard together to sell as many as possible. Finally, we sold many dolls, and I thought that was the best trading so far. Whooaaa fantastic!
Another story about selling these dolls was when we sold it in Fun Bike event held by Medical Faculty. It was also fun, really! Although we didn’t sell many, but for me it was very great opportunity to be there. Okay, focus to the story. We had already promoted to the visitor but I thought fortune didn’t in our side. But at last, we had tried. selling the dolls didn't always about it was sold or not, but it was all about our effort, our spirit and our power to sell the dolls. when I saw my friends were trying hard to sell the dolls, I felt like it gave me more power to do the same. Their smile when the dolls were sold, I couldn't never forgert them. Even it wasn't for me, but I was part of it and It was my precious treasure, the beautiful memory.
 The last time (for me) we sold the dolls was in Medical Expo in Balai Kota Semarang. It was in 5-6 October if I am not mistaken. That was also fun. Besides selling the dolls, we also enjoy the medical expo which held by Medical Faculty. We visited medical laboratory, watching fashion show, and many things did there. We sold many in there.
Helping Ifan selling the dolls means a lot to me. It is not only about selling the dolls, but the more; it is all about the meaning inside it. Helping Ifan teach me that we should work really really really hard to get something that we want. Ifan told me a lot that he giving up hope, but in the end he wake up and keep on running. I don’t say going, but I say running, because he fast. While selling, I got many experiences that I didn’t have before. I was meeting new people, going to new places, and doing new things. Seeing Ifan worked really hard, it hits me! That everything needs work hard. Hey, the event is only three days! But he had tried really hard for it. And he really goes for it. It is crystal clear that there is a will there is a way. It works. Go For It Ifan!!!  
popo


Jumat, 12 Oktober 2012

The Amzing Wisuda: Popo (hampir) S. Pd.

Diposting oleh Popo... The Kite Runner di 18.38 0 komentar

Gak terasa Jum’at minggu depan gue udah wisuda. Sumpah ya, rasaya tuh cepet banget (sekarang aja ngomong kayak gini, dulu aja pengen cepet-cepet kelar). Tapi bener ya, kayaknya baru kemaren gue ikutan ospek, sekarang tau-tau uda nyewa toga aja, kekekekkee.

Perjalanan hidup gue sebagai seorang mahasiswa bener-bener penuh warna banget. Penuh lika-liku kalo kata penyanyi dangdut yang itu. Dari mulai yang- damn, it’s so wonderful- sampe yang- oh God, I can’t stand it anymore- semuanya ada jadi satu. Kalo kata si mbak Syahrini, sesuatu banget.

*pak*

Mungkin semua orang ngerasain hal yang sama kayak gue. Banyak pengalaman yang di dapat selama gue berlabel “mahasiswa”. Kenapa disebut mahasiswa? Kenapa nggak siswa aja? Kenapa harus maha? Gue nggak tau. Udah nggak usah bahas itu, ntar tawuran lagi (nggak nyambung). Tapi emang agak prihatin juga sih ama tawuran yang sering terjadi akhir-akhir ini, sampe makan korban segala. Berani kok kroyokan, satu lawan satu dong, itu baru yang namanya keren. Lhah, sama aja dong, tetep aja namanya berantem. Wah, ini udah mulai nggak bener nih. Kayak gue dong, nggak pernah ikut tawuran, nggak pernah yang namanya adu fisik berantem, gue cinta damain men, kenalin nama pacar gue, damai. 

*mendadak hening*

Udah udah, fokus, sampe mana tadi?? Jadi bingung kan? Oya, banyak pengalaman yang gue dapet selama jadi mahaiswa. Dan bener-bener banyak pengalaman baru buat gue. Jujur dulu, sebagai anak SMA yang ababil dan (sangat) alay, gue nggak pernah  yang namanya iku organisasi, ikut  kegiatan ini, ikut kegiatan itu,  ikut seminar A, ikut seminar B, nggak pernah. Dulu, sebagai anak SMA yang ababil dan (sangat) alay, gue bener-bener menikmati masa-masa SMA dengan penuh kebahagiaan.

*nyanyi lagunya mbak Melly Goeslaw*

*mendadak diem*

*sadar suara gue jelek parah*

Balik lagi, nah, setelah dapet stempel “mahasiswa” (kayak telor asin aja nih gue distempel), gue bener-bener nemuin dunia baru. Dan semua berawal dari iseng-iseng berhadiah kalo istilah para penjual sana. Gue daftar di kampus gue aja gue Cuma iseng, gara-gara udah hopeless gak keterima di universitas negeri. Ini jujur,gue sempet ada niatan buat vakum selama setahun, nunggu tahun depan nyoba peruntungan, sapa tau bisa diterima di universitas negeri, tapi gue mikir, orang liburan semester yang Cuma 2 minggu aja mo berangkat sekolah lagi males kagak ketulungan, gimana mo libur setahun??? Akhirnya gue ngikut temen gue daftar di kampus gue sekarang ini. Dan mungkin ini kali ya yang namanya the power of bersyukur, inilah tempat gue.

Selama menjalani masa tahanan, eh bukan deng, selama menjalani masa kuliah maksudnya, gue mengalami banyak hal, dari kuliah tiap hari yang bikin pala nyut-nyutan, tugas-tugas yang udah kayak bayangan, ngikut kemana-mana, trus ditambah kegiatan organisasi. Ini nih yang bikin gue, emak gue, keluarga gue, heran tujuh turunan, gue ikut organisasi. Oke, ini kayaknya biasa aja buat orang-orang yang emag hidupnya didedikasikan buat organisasi, tapi buat gue, yang waktu itu baru aja lulus dari SMA dan tetep masih jad ababil dan (sangat) alay dan membenci organisasi, ikut organisasi juga mentok-mentok karang taruna di kampung, ikut organisasi menjadi sesuatu yang patut dipestain tujuh hari tujuh mlaem. (tuh kan keliatan banget kalo gue ini (sangat) alay!). Sama juga kayak daftaran, gue iseng-iseng aja ikut organisasi gara-gara gue nggak ada kerjaan. Organisasi pertama yng gue ikutin tu English Club di kampus gue, dan gue nggak nyangka keputusan gue ikut English Club ini bakalan jadi denyut nadi perjalan sejarah gue sebagai mahasiswa. Cieee.

Berawal dari ikutan English Club itulah gue bisa melanglang buana kemana-mana. Dan gratis. Itu yang paling gue suka. Kekekkekekek.

Banyak kenangan yang tersimpan dari sepetak office di gedung UKM itu. Tawa gue, tangis gue, mimpi gue, kegilaan gue, dan sahabat-sahabat gue. Banyak orang-orang yang berarti yang memberikan gue inspirasi buat gue untuk terus menjadi gila. Gue emang bukan orang yang normal, gue nggak mau jadi orang yang normal, gue pengen jadi jadi gila. Tapi gila disini bukan berate kemana-mana gue nggak pake baju trus ngorek-ngorek tempat sampah ya, bukan, gila disini maksudnya gue pengen jadi orang yang more than a name, gue nggak pengen jadi just face in the crowd, gue pengen, dalam keramian itu, orang tau gue. Bukan karena gue ini “wah”, tapi gue pengen orang tau gue karena kegilaan gue, dan it works. Semua orang tau gue karena gue Popo, karena gue gila dan aneh. Gue bukan orang yang haus popularitas, gue nggak suka show off, gue Cuma pengen dikenal orang karena gue Popo dengan nama asli Erfiyanti Nailul Hikmah (hampir) S. Pd.

Kalo sekedar IP sekayangan, piala segudang, piagam bertumpuk-tumpuk, gue juga bisa, semua orang juga bisa, tapi menjadi seperti gue bukan hal yang gampang. Maka dari itu, ngutip kata-katanya @poconggg, I am not special, but I am limited edition. Itu gue banget tuh. Asek.  Sumpah gue narsis banget. Tapi emang itulah gue, gue ini emang gue akuin, narsisnya udah tingkat mahkota dewa, uda nggak bisa turun tahta. Kekekekke.

to be continued..

Sabtu, 30 Juni 2012

Islamic Cyber

Diposting oleh Popo... The Kite Runner di 21.16 0 komentar

Menjadi sebuah kampus yang cyber Islamic ternyata bukan perkara yang mudah. Tuntuntan globalisasi mengharuskan kita untuk tidak gagap teknologi. Sebagaimana kita ketahui bahwa dunia cyber telah melakukan invasi besar-besaran dalam kehidupan umat manusia. Teknologi menujukkan kekuatannya dalam merambah dunia cyber. Berbagai peralatan dengan kecanggihan teknologi tinggi semakin lekat dengan kehidupan manusia. Bahkan, teknologi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Semakin banyak orang menganggap bahwa teknologi adalh bagian yang tidak busa dipisahkan dari keseharian mereka. 

Mereka berdalih tidak bisa hidup tanpa handphone mereka, tanpa tablet mereka, tanpa ipad mereka, tanpa smartphone mereka. Padahal, ketika belum ditemukan peralatan dengan kecanggihan seperti ini, bahkan kita bisa hidup dengan sangat baik dan berdampingan dengan damai. Setiap orang saling bertegur sapa dan berbagi dalam harnomi yang indah. Namun sekarang, berbanding terbalik dengan segala manfaat dan keuntungan yang diberikan oleh kecanggihan teknologi, terjadi penurunan karakter dari sebagian besar pribadi manusia. Hubungan antar manusia semakin mununjukkan penurunan yang signifikan. Sekarang setiap orang akan lebih memilih untuk melihat layar LCD mereka dibandingkan menyapa teman-teman mereka. Hal tersebut terjadi di berbagai tempat, di rumah, di tempat kerja, di sekolah, di jalan, dan tak terkecuali dikampus. 

Kampus merupakan tempat terbaik  untuk membangun karakter seseorang. Kehidupan seseorang mahasiswa tak lain adalah cerminan kehidupan yang kelak akan dijalani oleh para mahasiswa tersebut. Mahasiswa dituntut bisa berpikir secara realistis dan kritis. Bahkan dalam pemanfaatan teknologi sekalipun, mahasiswa harus mampu memanfaatkannya dengan sebaik dan sebijaksana mungkin.
Namun, sekarang semakin banyak penyalahgunaan dalam pemanfaatan teknologi. Semakin banyak mahasiswa yang menggunakan teknologi dengan cara yang kurang sesuai. Sangat diperlukan pengawasan untuk mahasiswa dalam penggunaan kecanggihan teknologi, selain pengawasan dari orangtua, sangat diperlukan pengawasan dari pihak perguruan tinggi.

Pemanfaatan teknologi zaman sekarang oleh para mahsiswa sangat jauh dari etika-etika keislaman yang seharusnya. Mereka menggunakan kecanggihan teknologi sebagai sarana untuk mencari kesenangan semata. Berbagai macam kecanggihan teknologi yang telah menjamur, mengaharuskan setiap mahasiswa untuk terus menerus up date dengan segala perkembangan zaman. Hal tersebut memicu mahasiswa untuk menjadi yng terdepan dalam perkembangan teknologi. Namun hal tersebut membuat mahasiswa semakin melupakan nilai-nilai keislaman yang seharusnya terus mereka jaga. 

Dengan adanya cyber Islamic, hal tersebut aka berdampak positif bagi mahasiswa. Karena cyber Islamic tentu saja akan membawa nilai-nilai islam dalam pemanfaatan kecanggihan teknologi. Hal tersebut akan semakin memberi ruang gerak bagi mahasiswa untuk menyalurkan apresiasi mereka terhadap teknologi dengan cara yang lebih positif dan bijaksana. Selain tetap pada jalur keislaman yang benar, cyber Islamic juga akan memberikan nilai-nilai keislaman yang kelak akan menjadi bekal bagi mahasiswa untuk menghadapi tantangan zaman dengan tetap memegang teguh keislaman yang melekat pada jiwa mahasiswa. 

Menjadi cyber Islamic community bukan menjadi hal yang mudah, namun dengan dukungan dari berbagai pihak dan keyakinan akan bertumbuhnya jiwa-jiwa keislaman yang mulia, maka menjadi kampus yang cyber namun tetap berpegangpada nilai-nilai keislaman akan menjadi hal yang mungkin dan pasti erlaksana demi kemajuan dan masa depan.

Selasa, 26 Juni 2012

Anak Kosanholic

Diposting oleh Popo... The Kite Runner di 00.18 0 komentar


Sebentar lagi citra gue sebagai “anak perantauan” dan “anak kosan” akan segera menghilang dari diri gue. Gue nggak lama lagi bakalan kembali ke tempat dimana gue dilahirkan, di rumah gue. Kuliah gue belum selese, tapi semua urusan gue udah selese dan tinggal ngelarin skripsi *yang entah kapan akan selese* makanya mending gue di rumah aja, nemenin nyokap gue.

Wah, gue pasti bakalan merindukan masa-masa mejadi anak perantauan, gue udah sejak pertama masuk kuliah udah mulai ngekos, dan saat pertama kali mendiami kamar kosan gue, yang gue lakuin adalah nelpon nyokap gue dan minta dijemput, gilak, Semarang panas banget dan nyamuknya, beuh, ganasnya udah ngalahin ibu-ibu di mall pas ada diskon, beringas banget. Saat itu badan gue langsung bentol-bentol, udah gitu biang keringat, bener-bener menderita. Dan gue pengen pulang. Gue nggak pernah ninggalin tumah lebih dari tiga hari, dan ini bakal menjadi 3 tahun gue jauh dari rumah dan jadi anak kosan.

Tapi menjadi anak kosan bener-bener menjadi penalaman yang bener-bener baru dan ngajarin gue banyak hal. Banyak suka duka yang gue alamin selama gue jadi anak kosan. Manjadi anak kosan bukan berarti menderita (padahal sebenernya itu penderitaan banget), tetepi jadi anak kosan juga membawa keberuntungan dan kebahagiaan. Kayak kita bisa pulang malem, ngekos tuh enak. Mau pulang jam berapapun nggak ada yang ngelarang. Beda sama di rumah. Tengah malem belom pulang pasti ditanyain. Kalo ngekos juga ditanyain sih. Tapi kan lo masih bisa bohong. Hehe. Ya sekali-sekali bandel nggak apa-apalah asal nggak keseringan. Eh, tapi pastiin dulu kosan lo nggak ada jam malemnya. Kalo ada mah sama juga bohong. Dicariin orangtua nggak, di cariin ibu kos iya. Apalgi yang ibu kosan nya udah ngalahin ibu-ibu tukang obat, siap-siap deh.

Keuntungan yang lain adalah kalo kamar berantakan nggak masalah. Coba kao lo di rumah, kamar berantakan dikit pasti dimarahin. Dibilang maleslah, joroklah. Tapi kalo ngekos, kamar berantakan sampe ada sarang kelelawar juga nggak masalah. Apalagi gue kamar kosan kalo nggak berantakan namanya bukan kamar kosan. Kamar gue nggak pernah rapi lebih dari satu jam, dan barang itu bisa dimana aja. Gue bakalan nemuin kerudung di tumpukan buku dan dompet ditumpukan baju yang belum disetrika. Kamar kosan yang rapi berarti yang punya kalo nggak punya kerjaan berarti dia adalah dewa yang punya pelayan buat bersihin kamarnya.

Menjadi anak kosan emang menjadi hal yang sulit. Gue sering banget ngerasain yang namanya home sick, nggak punya duit (ini yang paling sering), sakit nggak ada yang ngurus, apa-apa dilakuin sendirian, dan dan apa-apa harus bisa dilakuin sendiri. Jujur gue bisa nyuci baju, nyuci piring, masak, pergi kemana-mana sendirian itu karena gue ngekos. Dulu gue nggak pernah bisa ngelakuin pekerjaan rumah tanga, pas pertama kali nyuci yang gue lakuin adalah yang penting baju kena aer dan sabun, dan sampe sekarang kalo gue nyuci ya gitu.

Yang paling menyengsarakan dan seklaigus seni terindah menjadi anak kosan adalah kalo kiriman belum dateng padahal kantong dan dompet udah seret ret ret ret. Bener-bener jadi the most bitter sweet moment. Anak kosan nggak punya duit, anak kosan kudu irit, anak kosan sarapan sama makan siangnya digabung, anak kos legendaris ga pernah makan sampe ada yang ultah. Kesannya merana banget ya, tapi itulah seni terindah jadi anak kosan. Pokonya jadi anak kosan itu adalah dewa dari segala pengiritan, rela nggak makan demi fotokopi dan beli buku. Anak kosan makannya kalo udah laper aja. Anak kost maha sejati nggak pernah makan sampai ada kondangan. nak kost lebih sejati sarapan nyemil makan siang + makan malamnya digabung. Anak kost yang di kamarnya ada cemilan selain mie instan berarti dewa. Uh kan, anak kosan bener-bener dewa dari segala pengiritan dan dewa kanker.

Ngekos juga membuat gue serasa memiliki keluarga kedua. Mau nggak mau yang namanya ngekos pasti rame-rame, nggak mungkin serumah kosan diisi Cuma satu orang, pasti bakalan ada banyak orang dan merekalah yang hidup bareng kita setiap harinya/ ngobrol bareng, makan bareng, nyuci bareng, tidur rame-rame, nonton tivi rame-rame, masak rame-rame, senang sedih ketawa nangis, semuanya rame-rame. Oh my, gue bakal rindu semua hal itu.

Citra Ayu 5 menjadi kosan bersejarah buat gue, kamar gue terutama. Kamar gue adalah saksi bisu dari semua yang terjadi sama gue. Senang, sedih, marah, nangis, bahagia, galau, risau, dilemma, semuanya tumpah ruah dikamar gue. Kayaknya gue bakalan bener-bener merindukan kamar gue yang so sweet banget itu.

Ngekos bukan berarti kita bisa semaunya sendiri ngelakuin apa yang kita suka, mentang-mentang nggak ada orang tua yang ngawasin kita. Justru ngekos menjadi hal yang berat karena kita harus ngejaga kepercayaan yang udah dikasih sama orangtua kita. Selain itu, menjadi anak kosan adalah melatih diri menjadi pribadi yang lebih dewasa, mandiri, dan tidak bergantung pada orang lain. Bagi gue, menjadi anak kosan adalah belajar menghadapi masa depan, dimana kita harus bisa menghadapi masalah dan menjadi pribadi yang lebih baik. Pengalaman menjadi anak kosan memberikan gue banyak kesempatan untuk belajar memberikan makna pada sebuah perjuangan dan pengorbanan untuk meraih cita-cita dan masa depan.

(belum apa-apa udah kangen kosan gue) *ambil box tissue*

hidup anak kosan.

Popo.

Anak kosan sejati.


 

Popo.. The Kite Runner Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea